
BSIP JATIM GELAR PENINGKATAN KAPASITAS SDM TEKNIS, FOKUS PADA PHT TIKUS
Malang, 5 Februari 2025 - Bertempat di Ruang Bougenville, dilaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM BSIP Jawa Timur yang diikuti oleh segenap Pejabat Fungsional Teknis BSIP Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Agus Wahyana Anggara, S.Si, M.Si bertindak langsung sebagai narasumber dengan materi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tikus.
Di Indonesia terdapat setidaknya 167 spesies tikus di Indonesia, dimana 8 spesiesnya merupakan hama pertanian dan rumah. Kedelapan spesies itu adalah Rattus argentiventer, Rattus exulans, Rattus tiomanicus, Mus caroli, Bandicota indica, Rattus rattus diardii, Rattus norvegicus, dan Mus musculus. Permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah : 1). Pengendalian tikus umumnya dilakukan setelah serangan, 2). Sering terjadi ledakan populasi tikus dan kurangnya antisipasi, 3). Kurangnya sarana pengendalian, organisasi pengendalian, dan pelaksanaan pengendalian yang kurang berkelanjutan, 4). Persepsi yang beragam tentang hama tikus, serta 5). Aspek dinamika tikus sebagai dasar PHTT belum sepenuhnya diketahui dan dipahami. "Untuk itu diperlukan upaya pengendalian yang tepat. Yang perlu kita pahami bersama bahwa PHT tidak bisa meningkatkan produktivitas, namun dapat mengoptimalkan potensi hasil", ungkap Dr. Agus Wahyana Anggara, S.Si, M.Si.
Kunci dalam pengendalian tikus adalah dikendalikan sedini mungkin sebelum terjadi serangan, utamanya pada awal tanam. Pengendalian dilakukan dengan prinsip PHT. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tikus adalah strategi pengelolaan hama tikus yang menggabungkan berbagai metode secara efektif, ramah lingkungan, dan ekonomis untuk menekan populasi hingga di bawah ambang batas ekonomi. Pendekatan ini mencakup beberapa aspek utama, seperti sanitasi lahan, metode mekanis, pengendalian biologis, dan penggunaan kimiawi sebagai opsi terakhir. Beberapa teknik pengendalian yang dapat dilakukan antara lain tanam/panen serempak, sanitasi habitat, gropyok massal, fumigasi, LTBS dan TBS. Penerapan PHT Tikus memiliki banyak keunggulan diantaranya mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, mencegah resistensi tikus terhadap racun, serta meningkatkan efektivitas pengendalian secara berkelanjutan.